Cara Mengatasi Murai Batu Ngebatman atau Ngelowo
Nov 18, 2016
Edit
Selain turun mental dan over birahi, kondisi burung yang terlalu jinak begitupun penjemuran yang terlalu over, ternyata juga banyak dibilang dapat memicu murai batu menjadi ngebatman atau ngelowo. Namun untuk burung yang cukup jinak, tidak menutup kemungkinan kalau penampilannya saat bertarung jadi kurang bagus. Bahkan saat ini telah banyak burung yang jinak tapi kerap memborong juara saat dilombakan. Terlepas dari itu, apabila ngelowo disebabkan oleh penurunan mental bertarung, over birahi, terlalu jinak, penjemuran yang over, cara menangani murai batu ngebatman bisa dengan beberapa metode sebagai berikut:
Kalah Mental Saat Tarung
Mengatasi murai batu ngebatman yang disebabkan oleh penurunan mental seusai kalah bertarung, bisa dengan mengatur pemberian pakan murai batu yang berupa EF seperti jangkrik misalnya. Namun saat memberikan EF tidak dibatasi dengan jumlah-jumlah tertentu, tetapi terus diberikan semau burung. Kalau ia sudah benar-benar tidak mau, barulah pemberian dihentikan supaya jangkrik tidak membusuk sia-sia.
Penanganan murai batu ngebatman akibat penurunan mental dilakukan dengan cara mengatur pemberian pakan, sebenarnya cukup memungkinkan. Bisa dibilang begitu, sebab mental burung yang menurun juga bisa terjadi karena kebutuhan protein tinggi seperti jangkrik dan kroto tidak terpenuhi dengan baik. Disamping itu, selama 1 – 2 bulan usahakan burung yang turun mental tersebut jangan dipertemukan dengan burung lain.
Over Birahi
Murai batu yang birahinya terlalu over, biasanya akan sering ngebatman atau ngelowo saat bertarung dengan pejantan lain. Karena ia lebih kerap atau terbiasa ngebatman, tidak menutup kemungkinan kalau mentalnya pun juga ikut menurun. Oleh karena itu, sebaiknya burung tersebut jangan dilombakan terlebih dahulu hingga sekitar 1 sampai 2 bulan, atau sekiranya mental yang dimilikinya sudah didapatkan kembali seperti sediakala.
Untuk cara menangani murai batu ngelowo yang terjadi lantaran over birahi adalah sebagai berikut; mengurangi EF seperti jangkrik begitupun kroto, rutin mengembunkan setiap pagi hari, mengurangi lama waktu penjemuran, diberi multivitamin secara teratur, dan rutin di umbar ke dalam kandang umbaran. Selain itu, cacing tanah dan ulat bumbung atau ulat bambu, sangat baik diberikan kepada murai yang sedang over birahi. Bisa begitu sebab kedua jenis pakan itu, banyak diyakini bahwa mampu menurunkan tingkat birahi burung yang berlebihan.
Terlalu Jinak
Meski murai batu yang terlalu jinak belum tentu kurang bagus jika dilombakan, akan tetapi apabila ini terjadi maka sangat dianjurkan untuk segera ditindaklanjuti. Sebab kalau dibiarkan, maka lama-kelamaan burung tersebut akan jadi super jinak. Dan apabila hal itu sampai terjadi, pada umumnya burung akan kerap menaikkan ekornya ke atas, membusungkan dada, menurunkan sayap, dan suaranya kurang bervariasi bila didekati seseorang. Burung yang sedemikian rupa jika didekati, tentunya akan mengurangi penilaian lomba saat didekati sang juri gantangan. Oleh karena itu, supaya terhindar dari pernyataan sedemikian rupa, ada baiknya jika tidak mengabaikan perilaku burung yang jinak.
Burung yang super jinak dan tidak segera ditindaklanjuti, kemungkinan besar bisa menjadikannya sangat manja pada pemiliknya. Kalau itu berlangsung secara berkepanjangan, tidak menutup kemungkinan kalau lama-kelamaan murai jadi ngelowo jinak. Untuk cara mengatasi murai batu yang ngebatman karena terlalu jinak, yaitu dengan mengubah kebiasaan saat memberikan pakan EF seperti jangkrik. Kalau biasanya jangkrik diberikan dengan cara disuapkan pada burung, maka segera hentikan. Dan hanya berikan jangkrik dengan cara dilempar ke dalam sangkar agar burung mau mengejarnya dan lebih giras, sehingga ia lebih terhindar dari perilaku yang super jinak.
Over Penjemuran
Kalau sudah diperkirakan murai batu jadi ngebatman bukan karena penurunan mental, over birahi, ataupun terlalu jinak, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan lebih memperhatikan proses penjemuran yang diberikan. Sebab penjemuran yang terlalu berlebihan atau berlangsung dengan jangka waktu lama, ternyata juga banyak dibilang bahwa dapat memicu terjadinya ngelowo. Oleh karena itu, ada baiknya jika penjemuran selalu di kontrol dan kalau bisa diusahakan disesuaikan dengan karater burung itu sendiri. Dengan kata lain, ada burung tertentu yang sesuai jika dijemur dengan waktu lama, begitupun sebaliknya.
Sedangkan untuk cara mengatasi murai ngebatman yang terjadi lataran proses penjemuran terlalu berlebihan, yaitu bisa dengan mengurangi waktu penjemuran itu sendiri. Kalau sebelumnya, biasanya burung dijemur selama 1 jam selama sehari, maka dapat menguranginya menjadi ½ jam atau sekiranya burung tidak sampai terlihat kepanasan. Selain mengurangi waktu proses penjemuran, pemilik juga bisa menambahkan jumlah pemandian yang diberikan pada burung. Apabila sebelumnya burung dimandikan hanya 1 kali selama sehari, maka bisa menambahkannya menjadi 2 kali, atau lebih asalkan burung tetap terlihat nyaman.
disunting dari www.situsburung.com