Melatih lovebird agar ngekek panjang dan gacor
Nov 24, 2016
Edit
banyak pengemar lovebird yang menyukai burungnya bersuara ngekek panjang. Yang dimaksud ngekek adalah suara asli dari lovebird yang terdengar seperti tembakan dengan nada dan irama cepat. Tidak sedikit pula yang berharap agar suara ngekeknya panjang sekali, sampai sekitar satu menitan. Sebagian dari lovebird mania kemudian melatih dan memaster momongannya agar suaranya bisa ngekek panjang. Bagaimana cara melatihnya?
Sebelum masuk ke inti permasalahan, perlu jelaskan dulu kondisi objektif di arena lomba atau latber, terutama di kelas lovebird. Sebenarnya penilaian lebih akan diberikan para juri untuk burung yang memiliki variasi lagu, sering berkicau (kerja maksimal), dan suaranya panjang. Jadi kriteria lovebird yang bagus adalah ngekeknya tidak terlalu panjang, tetapi sering dibawakan (gacor), dengan lagu yang memiliki variasi.
Karena itu, orientasi perlu diubah dengan mengharapkan agar lovebird memiliki suara ngekek, panjang, dan gacor. Panjang di sini bersifat relatif, tetapi dianggap 30 detik adalah panjang yang ideal sehingga memungkinkan burung tetap bisa mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi.
Dua faktor yang mempengaruhi
Pelatihan dan pemasteran memang dapat membantu lovebird untuk mencapai performa suara seperti yang diinginkan. Tetapi harus disadari, ini bukan perkara mudah, karena melibatkan dua faktor yang berkaitan. Di dalam ilmu perunggasan, termasuk burung, selalu ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor genetik (keturunan) dan faktor lingkungan.
Memprediksi kualitas genetik dari anakan lovebird, misalnya, hanya bisa dilakukan jika kita membelinya dari penangkaran. Setidaknya, kita bisa melihat performa kedua induknya saat di penangkaran, terutama performa suaranya. Meski tidak akurat 100%, karena hanya mengandalkan sifat fenotip, bukan genotip yang harus melalui uji DNA, setidaknya prediksi tersebut tidak terlalu ngawur, atau masih punya landasan ilmiah.
Adapun faktor lingkungan mencakup aspek perkandangan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, suhu atau cuaca, hingga perawatan (termasuk latihan dan pemasteran). Menurut pengalaman para kicaumania senior, faktor genetik hanya berperan sekitar 30% terhadap performa burung. Selebihnya ditentukan faktor lingkungan, terutama pakan berkualitas dan pola perawatan.
Pakan berkualitas dan pola perawatan yang baik akan memberikan dampak lebih dahsyat jika diterapkan pada lovebird sejak anakan, atau setidaknya masih muda (1-3 bulan). Itu sebabnya, latihan dan pemasteran lovebird pun menjadi lebih joss jika dilakukan pada usia dini, karena akan terekam lebih kuat dalam memori burung.
Dalam hal ini, Anda dapat melakukan pemasteran terhadap lovebird muda, dengan menempelkan sangkar di dekat burung masteran yang mempunyai suara dengan speed rapat (misalnya cucak jenggot, cililin atau serindit). Bisa juga menggunakan CD masteran, atau mp3 player berisi rekaman suara burung-burung yang memiliki tipikal suara dengan speed rapat tersebut. Lakukan secara rutin, setiap hari.
Jika semua tips di atas bisa dilakukan sejak dini, niscaya lovebird sudah bisa diandalkan ketika mencapai usia dewasa kelamin. Si burung pencinta akan memiliki performa suara seperti yang diinginkan: ngekek panjang dan gacor. Berikut beberapa suara dari burung lovebird yang memiliki suara ngekek panjang dan gacor.
semoga bermanfaat
disunting dari omkicau.com